METROTODAY, JAKARTA – Indonesia semakin serius dalam mewujudkan ambisinya untuk menjadi pusat inovasi teknologi digital di kawasan Asia Tenggara. Namun, alih-alih meniru model yang sudah ada, pemerintah menegaskan komitmennya untuk membangun Silicon Valley versi Indonesia yang unik, dengan fokus pada inovasi digital berbasis kearifan lokal.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi), Ismail, menjelaskan bahwa pusat inovasi ini akan mengembangkan model yang berbeda dan selaras dengan nilai-nilai serta budaya yang tumbuh di kawasan.
“Ambisi menjadi Silicon Valley Asia Tenggara bukanlah untuk meniru, melainkan membangun model Indonesia yang unik dengan inovasi-inovasi yang inklusif, berlandaskan kearifan lokal, dan berorientasi pada nilai,” tegas Ismail di Jakarta, Rabu (16/7).
Untuk membuktikan potensi inovasi digital yang berakar pada kearifan lokal, Sekjen Ismail membagikan beberapa contoh sukses perusahaan rintisan digital asli Indonesia. Sebut saja Xendit, Ruangguru, Kata.ai, dan KampungDigital.
Perusahaan-perusahaan ini dinilai telah berhasil memanfaatkan digitalisasi untuk mentransformasi kehidupan masyarakat di berbagai daerah.
“Mereka telah mengubah lanskap digital, bukan hanya demi produktivitas, tetapi juga pendidikan, martabat, dan ketahanan sosial,” jelas Ismail, menggarisbawahi dampak positif dari inovasi-inovasi tersebut.
Pengembangan inovasi digital yang berbasis kearifan lokal ini juga sejalan dengan visi besar Presiden Prabowo Subianto untuk merealisasikan Visi Indonesia Digital 2045.
Dalam kerangka visi ini, transformasi digital tidak hanya didorong sebagai sarana modernisasi layanan publik, tetapi juga sebagai misi strategis nasional untuk menciptakan kedaulatan teknologi, daya saing SDM, dan ketahanan sosial yang berbasis inovasi digital.
“Indonesia siap tampil sebagai pusat inovasi teknologi di Asia Tenggara. Karena Indonesia sudah siap. Misi ini sepenuhnya sejalan dengan visi nasional yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto,” ujar Ismail dengan optimis.
Pemerintah menaruh perhatian besar pada empat pilar utama sebagai landasan strategi digital nasional. Yakni, infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital. Keempat pilar ini diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan memperkuat posisi Indonesia dalam peta persaingan teknologi global.
Sebagai langkah nyata, Kemkomdigi terus berupaya menciptakan regulasi yang adaptif, mengembangkan talenta digital yang inklusif, memperkuat keamanan siber dan merumuskan tata kelola AI yang etis.
Kemkomdigi meyakini bahwa dalam transformasi digital, pemerintah harus berperan sebagai katalisator dan bukan penghambat inovasi.
“Kementerian Komdigi percaya bahwa pemerintah harus menjadi platform yang memfasilitasi, bukan menghambat. Itu berarti berinovasi bersama startup, membangun regulasi yang adaptif, dan membuka ekosistem digital yang mencerminkan nilai bersama,” papar Ismail.
Melalui kolaborasi lintas sektor yang kuat, Indonesia bertekad menjadikan transformasi digital sebagai lokomotif ekonomi menuju Indonesia Emas 2045. Dengan demikian, Indonesia diharapkan bukan hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga produsen inovasi global yang diakui dunia. (red)