Muhammad Ramli, pemilik Andalus Travel Surabaya, mengungkapkan kekhawatiran pengusaha travel atas keamanan di Timur Tengah pasca konflik Iran-Israel. (Foto: Istimewa)
METROTODAY, SURABAYA – Konflik antara Iran dan Israel di Timur Tengah menimbulkan kecemasan di kalangan penyelenggara umrah di Surabaya. Mereka mendesak pemerintah Indonesia untuk segera memberikan jaminan keamanan dan informasi terkini terkait keselamatan para jemaah.
Kekhawatiran ini semakin terasa setelah adanya ancaman bom di pesawat Saudi yang sempat mendarat di Kualanamu baru-baru ini.
“Sebagai penyelenggara haji dan umrah, konflik ini jelas berdampak pada semua jemaah di Indonesia,” ujar Muhammad Ramli, pemilik Andalus Travel Surabaya, pada Kamis (26/6).
Ramli mengungkapkan, para penyelenggara merasa cemas setiap kali selesai mengantar jemaah.
Ia berharap pemerintah dapat memberikan kepastian keamanan agar kegiatan umrah bisa berjalan lebih tenang. “Kejadian ancaman bom itu membuat jemaah ketakutan,” tambahnya.
Jika ada penundaan mendadak, penyelenggara bisa merugi besar karena sudah membayar hotel dan tiket pesawat.
Ramli menjelaskan, meskipun belum ada pembatalan keberangkatan, beberapa kendala sudah muncul.
“Beberapa rekan yang berangkat melalui Qatar terdampak penutupan sementara Bandara Doha. Pesawat Qatar dan Emirates tidak beroperasi selama beberapa hari, dan kami masih menunggu kabar kapan akan dibuka kembali,” katanya.
Ramli mendesak pemerintah untuk lebih transparan dan komunikatif dengan para penyelenggara umrah melalui asosiasi seperti AMPHURI, HIMPUH, KASTURI, dan ASPIRASI. “Pertemuan segera diperlukan untuk membahas keselamatan jemaah,” tegasnya.
Ia juga menyoroti dampak ekonomi jika perjalanan umrah terhenti. “Jika tidak ada keberangkatan, ekonomi kami akan stagnan. Ini sangat penting. Jika umrah tidak berjalan, tidak ada aktivitas. Mungkin kami hanya bisa beralih ke halal tour di Asia saja,” jelas Ramli.
Meskipun ada beberapa jemaah yang mulai menanyakan tentang keamanan, Ramli memastikan belum ada yang membatalkan keberangkatan.
Ia terus meyakinkan jemaah bahwa ini adalah perjalanan spiritual. Ia juga berharap konflik tidak meluas hingga ke Arab Saudi, meskipun kekhawatiran akan kesalahan sasaran rudal (human error) tetap ada.
Hingga saat ini, harga paket umrah dari Andalus Travel masih tetap sama dan belum ada perubahan. (ahm)
Tim relawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang terdiri dari dokter, perawat, psikolog, konselor, dan ahli…
Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…
DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…
Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…
PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…
Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…
This website uses cookies.