29.3 C
Surabaya
3 May 2025, 9:18 AM WIB

BPS Jatim Ungkap Tarif Listrik hingga Emas Dorong Inflasi April 0,93 Persen

METROTODAY, SURABAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat inflasi sebesar 0,93 persen secara month-to-month (mtm) pada April 2025.

Kenaikan ini dipicu oleh naiknya harga sejumlah komoditas, antara lain tarif listrik, emas perhiasan, angkutan udara, bawang merah, kelapa, santan jadi, tomat, hingga sigaret kretek mesin (SKM).

“Pada April 2025, Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,93 persen dibandingkan Maret 2025,” kata Kepala BPS Jawa Timur Zulkipli dalam konferensi pers di Surabaya, Jumat (2/5).

Secara rinci, tarif listrik mencatat inflasi tertinggi yakni 33,67 persen, dengan andil terhadap inflasi keseluruhan sebesar 0,99 persen. Sementara itu, emas perhiasan mengalami inflasi 12,63 persen dan memberikan andil 0,20 persen.

Zulkipli menjelaskan, lonjakan tarif listrik disebabkan berakhirnya diskon 50 persen sehingga tarif kembali normal. Selain itu, tagihan listrik pascabayar juga mengalami penyesuaian kembali ke harga reguler per April 2025.

Adapun harga emas global yang naik turut mendorong harga emas domestik, termasuk emas perhiasan.

Komoditas lain yang turut memicu inflasi antara lain angkutan udara dengan inflasi 6,46 persen (andil 0,08 persen), bawang merah 7,18 persen (andil 0,03 persen), dan kelapa 24,86 persen (andil 0,03 persen).

Santan jadi mengalami inflasi 14,38 persen (andil 0,02 persen), tomat 9,03 persen (andil 0,01 persen), serta SKM 0,56 persen (andil 0,01 persen).

Zulkipli menambahkan, inflasi angkutan udara terjadi seiring berakhirnya stimulus pemerintah berupa diskon tarif. Sementara inflasi kelapa dipicu meningkatnya volume ekspor ke Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir, yang menyebabkan stok dalam negeri menipis karena dialihkan untuk kebutuhan ekspor dan bahan baku industri pengolahan.

Secara year-to-date (ytd), inflasi April 2025 terhadap Desember 2024 tercatat sebesar 1,23 persen, sementara secara tahunan (year-on-year/yoy), inflasi mencapai 1,35 persen dibanding April 2024.

Dari 11 kabupaten/kota yang disurvei, seluruhnya mengalami inflasi. Kota Kediri mencatat inflasi tertinggi sebesar 1,33 persen (mtm), sedangkan yang terendah terjadi di Kabupaten Gresik dengan 0,39 persen (mtm).

Rincian inflasi di daerah lainnya yakni Kabupaten Tulungagung 1,11 persen, Surabaya 1,09 persen, Kota Malang 1,07 persen, Bojonegoro 1,04 persen, Kota Madiun 0,92 persen, Banyuwangi 0,77 persen, Sumenep 0,72 persen, dan Jember 0,49 persen. (*)

METROTODAY, SURABAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat inflasi sebesar 0,93 persen secara month-to-month (mtm) pada April 2025.

Kenaikan ini dipicu oleh naiknya harga sejumlah komoditas, antara lain tarif listrik, emas perhiasan, angkutan udara, bawang merah, kelapa, santan jadi, tomat, hingga sigaret kretek mesin (SKM).

“Pada April 2025, Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,93 persen dibandingkan Maret 2025,” kata Kepala BPS Jawa Timur Zulkipli dalam konferensi pers di Surabaya, Jumat (2/5).

Secara rinci, tarif listrik mencatat inflasi tertinggi yakni 33,67 persen, dengan andil terhadap inflasi keseluruhan sebesar 0,99 persen. Sementara itu, emas perhiasan mengalami inflasi 12,63 persen dan memberikan andil 0,20 persen.

Zulkipli menjelaskan, lonjakan tarif listrik disebabkan berakhirnya diskon 50 persen sehingga tarif kembali normal. Selain itu, tagihan listrik pascabayar juga mengalami penyesuaian kembali ke harga reguler per April 2025.

Adapun harga emas global yang naik turut mendorong harga emas domestik, termasuk emas perhiasan.

Komoditas lain yang turut memicu inflasi antara lain angkutan udara dengan inflasi 6,46 persen (andil 0,08 persen), bawang merah 7,18 persen (andil 0,03 persen), dan kelapa 24,86 persen (andil 0,03 persen).

Santan jadi mengalami inflasi 14,38 persen (andil 0,02 persen), tomat 9,03 persen (andil 0,01 persen), serta SKM 0,56 persen (andil 0,01 persen).

Zulkipli menambahkan, inflasi angkutan udara terjadi seiring berakhirnya stimulus pemerintah berupa diskon tarif. Sementara inflasi kelapa dipicu meningkatnya volume ekspor ke Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir, yang menyebabkan stok dalam negeri menipis karena dialihkan untuk kebutuhan ekspor dan bahan baku industri pengolahan.

Secara year-to-date (ytd), inflasi April 2025 terhadap Desember 2024 tercatat sebesar 1,23 persen, sementara secara tahunan (year-on-year/yoy), inflasi mencapai 1,35 persen dibanding April 2024.

Dari 11 kabupaten/kota yang disurvei, seluruhnya mengalami inflasi. Kota Kediri mencatat inflasi tertinggi sebesar 1,33 persen (mtm), sedangkan yang terendah terjadi di Kabupaten Gresik dengan 0,39 persen (mtm).

Rincian inflasi di daerah lainnya yakni Kabupaten Tulungagung 1,11 persen, Surabaya 1,09 persen, Kota Malang 1,07 persen, Bojonegoro 1,04 persen, Kota Madiun 0,92 persen, Banyuwangi 0,77 persen, Sumenep 0,72 persen, dan Jember 0,49 persen. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/