Categories: Bisnis

PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Fast Charging di Tiap Rest Area untuk Pemudik dengan Mobil Listrik

METROTODAY, JAKARTA – Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo memastikan terdapat stasiun pengisian kendaraan listrik umum fast charging di setiap rest area guna memenuhi kebutuhan pemudik yang menggunakan kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

“Di setiap rest area sudah ada SPKLU (stasiun pengisian kendaraan listrik umum) yang fast charging (teknologi pengisian cepat baterai) dan jarak satu dengan yang lain hanya sekitar 22 km,” ucap Darmawan dalam peluncuran Posko Nasional Sektor ESDM Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H di Kantor BPH Migas Jakarta.

Darmawan berharap dapat memfasilitasi pemudik yang menggunakan kendaraan listrik pada Lebaran 2025.

Jumlah pengguna kendaraan listrik pada Lebaran 2025 diproyeksikan meningkat hingga 500 persen atau sebanyak 21.570 kendaraan, dibanding tahun lalu yang mencapai 4.314 kendaraan.

Peningkatan jumlah pengguna kendaraan listrik berimplikasi pula pada proyeksi transaksi SPKLU pada Lebaran 2025.

PLN memproyeksikan akan terjadi peningkatan transaksi SPKLU sebesar 500 persen pula, dari 14.002 transaksi SPKLU yang terealisasi pada Lebaran 2024, diproyeksikan naik menjadi 70.000 transaksi pada Lebaran 2025.

Khusus untuk SPKLU dengan tingkat okupansi yang tinggi, PLN akan meningkatkan jumlah SPKLU-nya sebesar 7,5–8 kali lipat.

Pada Lebaran 2024, tercatat 108 SPKLU dengan tingkat keterisian atau okupansi tinggi.

Pada Lebaran 2025, PLN meningkatkan jumlah stasiun pengisian cepat di wilayah dengan tingkat okupansi tinggi menjadi 800 unit SPKLU.

“Di okupansi yang tinggi ini, SPKLU-nya kami tambah secara drastis, karena memang itu adalah jalur mudik. Di okupansi yang rendah pun masih kami tambah, mendekati 2 kali lipat,” kata Darmawan.

Berdasarkan perhitungannya, pengguna mobil listrik bakal melakukan pengisian daya di sekitaran Cirebon, Tegal, dan Batang jika mereka melakukan perjalanan dari Jakarta menuju ke arah timur Pulau Jawa.

Lalu, pemudik akan melakukan pengisian daya kedua di Semarang, Jawa Tengah. Kemudian, berlanjut ke Madiun, hingga Surabaya, Jawa Timur. Perhitungan itu didasarkan pada rata-rata jarak tempuh mobil listrik yang berada di rentang 350 km.

Namun demikian, pengguna mobil listrik yang melakukan perjalanan luar kota pada umumnya melakukan pengisian daya di jarak 200 km–250 km. (*)

Jay Wijayanto

Recent Posts

Gubernur Aceh Mualem Terima Tim Relawan Unesa: Bantuan Kesehatan, Psikososial, dan Beasiswa Korban Banjir

Tim relawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang terdiri dari dokter, perawat, psikolog, konselor, dan ahli…

2 hours ago

Kebakaran di Belakang Aspol Pawiyatan Surabaya, 3 Warung dan 13 Motor Terbakar

Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…

1 day ago

Profesor Tanpa Gelar

DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…

1 day ago

Raperda Hunian Layak di Surabaya Masih Banyak Miss Persepsi, Aturan Rumah Kos Jadi Fokus

Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…

1 day ago

PWI Pusat Terbitkan Edaran Soal Rangkap Jabatan, Perpanjangan KTA dan Donasi Kemanusiaan Bencana Sumatera

PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…

1 day ago

Copet Beraksi di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, KAI Daop 8 Tingkatkan Keamanan Jelang Nataru

Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…

1 day ago

This website uses cookies.