ITS Latih Pelaku Usaha untuk Wujudkan Zona Kuliner Higienis di Surabaya

METROTODAY, SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung program Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk mewujudkan zona kuliner yang higienis dan aman.

Hal ini diwujudkan melalui pelatihan peningkatan kapasitas pengetahuan higiene sanitasi makanan yang diikuti 214 pelaku usaha kuliner di Auditorium Gedung Research Center ITS, Minggu (27/7).

Staf Ahli Wali Kota Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, drg. Bisukma Kurniawati, MKes, menyambut baik inisiatif ini. Karena menurutnya, makanan yang dikonsumsi masyarakat dan wisatawan harus terjamin bersih, sehat, dan layak konsumsi.

“Pelatihan ini wujud kerja sama nyata antara pemerintah, pelaku usaha, organisasi masyarakat, dan perguruan tinggi untuk mewujudkan kawasan kuliner unggulan Surabaya,” ujarnya.

Bisukma menekankan pentingnya para penjamah makanan sebagai garda terdepan dalam menjaga kualitas pangan. “Pelatihan ini sebagai momentum penting meningkatkan daya saing kuliner Surabaya yang lebih sehat, aman, dan berkelas,” tegasnya.

Rektor ITS, Prof, Bambang Pramujati,   menegaskan komitmen ITS dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya pelaku usaha makanan.

“ITS aktif mendukung usaha masyarakat, salah satunya dengan mendampingi sertifikasi halal untuk 1.000 pelaku usaha pada 2024,” paparnya.

Bambang menambahkan bahwa ITS mengintegrasikan nilai-nilai agama dengan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam program pengabdiannya, memastikan produk yang dihasilkan memenuhi standar keamanan dan kebersihan.

“Pelatihan ini akan memberikan manfaat, inspirasi, dan motivasi bagi pelaku usaha untuk memberikan pelayanan terbaik,” imbuhnya.

Kepala Pusat Kajian Halal ITS, Prof. Setiyo Gunawan, menjelaskan pelatihan ini mencakup berbagai sektor, termasuk pedagang kantin perguruan tinggi, sentra wisata kuliner (SWK), pasar daging, dan rumah makan.

“Pelatihan ini bagian dari ikhtiar sistematis mewujudkan standar pelayanan pangan yang lebih baik, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2021,” jelasnya.

Gunawan menambahkan materi pelatihan meliputi kebijakan, pemeliharaan lingkungan dan peralatan, proses produksi makanan, hingga risiko dan penanganan penyakit.

Gunawan berharap pelatihan ini mendorong penerapan praktik higienitas dan sanitasi yang lebih baik di tempat usaha masing-masing, membangun sistem pangan yang sehat dan berkualitas di Kota Surabaya.

“Melalui langkah dan komitmen bersama, kita dapat mewujudkan hal tersebut,” pungkasnya. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung program Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk mewujudkan zona kuliner yang higienis dan aman.

Hal ini diwujudkan melalui pelatihan peningkatan kapasitas pengetahuan higiene sanitasi makanan yang diikuti 214 pelaku usaha kuliner di Auditorium Gedung Research Center ITS, Minggu (27/7).

Staf Ahli Wali Kota Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, drg. Bisukma Kurniawati, MKes, menyambut baik inisiatif ini. Karena menurutnya, makanan yang dikonsumsi masyarakat dan wisatawan harus terjamin bersih, sehat, dan layak konsumsi.

“Pelatihan ini wujud kerja sama nyata antara pemerintah, pelaku usaha, organisasi masyarakat, dan perguruan tinggi untuk mewujudkan kawasan kuliner unggulan Surabaya,” ujarnya.

Bisukma menekankan pentingnya para penjamah makanan sebagai garda terdepan dalam menjaga kualitas pangan. “Pelatihan ini sebagai momentum penting meningkatkan daya saing kuliner Surabaya yang lebih sehat, aman, dan berkelas,” tegasnya.

Rektor ITS, Prof, Bambang Pramujati,   menegaskan komitmen ITS dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya pelaku usaha makanan.

“ITS aktif mendukung usaha masyarakat, salah satunya dengan mendampingi sertifikasi halal untuk 1.000 pelaku usaha pada 2024,” paparnya.

Bambang menambahkan bahwa ITS mengintegrasikan nilai-nilai agama dengan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam program pengabdiannya, memastikan produk yang dihasilkan memenuhi standar keamanan dan kebersihan.

“Pelatihan ini akan memberikan manfaat, inspirasi, dan motivasi bagi pelaku usaha untuk memberikan pelayanan terbaik,” imbuhnya.

Kepala Pusat Kajian Halal ITS, Prof. Setiyo Gunawan, menjelaskan pelatihan ini mencakup berbagai sektor, termasuk pedagang kantin perguruan tinggi, sentra wisata kuliner (SWK), pasar daging, dan rumah makan.

“Pelatihan ini bagian dari ikhtiar sistematis mewujudkan standar pelayanan pangan yang lebih baik, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2021,” jelasnya.

Gunawan menambahkan materi pelatihan meliputi kebijakan, pemeliharaan lingkungan dan peralatan, proses produksi makanan, hingga risiko dan penanganan penyakit.

Gunawan berharap pelatihan ini mendorong penerapan praktik higienitas dan sanitasi yang lebih baik di tempat usaha masing-masing, membangun sistem pangan yang sehat dan berkualitas di Kota Surabaya.

“Melalui langkah dan komitmen bersama, kita dapat mewujudkan hal tersebut,” pungkasnya. (ahm)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/