27.2 C
Surabaya
4 July 2025, 1:41 AM WIB

Attention Span Menurun, Ini Penyebab dan Cara Mengembalikannya

METROTODAY, SURABAYA – Pernah merasa tidak bisa makan tanpa menonton video atau film? Atau merasa tidak betah mengikuti presentasi yang berlangsung lebih dari beberapa menit? Bisa jadi itu pertanda attention span atau rentang fokus Anda sedang menurun.

Di era media sosial yang begitu mendominasi kehidupan sehari-hari, kemampuan untuk tetap fokus menjadi barang mahal. Kebiasaan scrolling tanpa henti dan multitasking berlebihan menjadi faktor utama menurunnya kemampuan konsentrasi banyak orang saat ini.

Attention Span Menyusut, Fenomena Global

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa dalam dua dekade terakhir, attention span manusia menurun secara signifikan. Salah satunya laporan dari Microsoft Canada tahun 2015 yang menyebutkan bahwa rata-rata rentang fokus manusia hanya 8 detik—bahkan lebih pendek dari ikan mas yang mencapai 9 detik. Meskipun data ini sempat menuai kontroversi, faktanya banyak orang mengaku makin sulit berkonsentrasi akibat paparan teknologi dan informasi yang terus menerus.

Apa Itu Attention Span?

Secara sederhana, attention span adalah kemampuan seseorang untuk mempertahankan fokus pada satu tugas tanpa terganggu dalam jangka waktu tertentu. Jika kemampuan ini menurun, maka seseorang cenderung mudah terdistraksi, tidak sabar, dan sulit menyelesaikan tugas hingga tuntas.

Penyebab Menurunnya Attention Span

  1. Multitasking Digital
    Kebiasaan berpindah-pindah antara aplikasi, email, notifikasi, dan media sosial membuat otak terbiasa dengan gangguan. Akibatnya, otak kehilangan kemampuan untuk fokus dalam waktu lama.

  2. Kelelahan Mental (Mental Fatigue)
    Bukan hanya kelelahan fisik, aktivitas padat tanpa jeda juga memicu kelelahan mental. Tekanan sosial di media digital turut memperparah, membuat otak cepat lelah dan sulit mempertahankan fokus.

  3. Konsumsi Konten Pendek Berlebihan
    Video berdurasi 15-60 detik atau artikel singkat memang menyenangkan, tetapi membentuk kebiasaan berpikir instan. Otak menjadi kurang terlatih untuk memproses informasi yang lebih kompleks atau mendalam.

  4. Kurang Tidur dan Stres
    Tidur yang tidak cukup serta stres kronis berdampak langsung pada fungsi kognitif, termasuk kemampuan fokus, daya ingat, dan pengambilan keputusan.


Cara Melatih Kembali Fokus dan Memperpanjang Attention Span

Kabar baiknya, rentang perhatian bukan kemampuan yang hilang selamanya. Dengan latihan dan perubahan kebiasaan, fokus bisa dipulihkan. Berikut caranya:

  1. Terapkan Teknik Pomodoro
    Metode ini membagi waktu kerja menjadi interval 25 menit fokus, diikuti istirahat 5 menit. Setelah 4 sesi, berikan jeda lebih panjang (15-30 menit). Cocok untuk kerja, belajar, membaca, atau aktivitas apapun yang membutuhkan konsentrasi.

  2. Latihan Mindfulness dan Meditasi
    Luangkan 10–15 menit sehari untuk meditasi. Fokus pada napas atau suara alam bisa membantu menenangkan pikiran, meningkatkan kesadaran, dan memperkuat konsentrasi. Pastikan jauh dari gadget saat melakukannya.

  3. Batasi Paparan Digital Secara Bertahap
    Coba praktik digital minimalism. Matikan notifikasi yang tidak penting, batasi waktu media sosial, dan hindari membuka banyak aplikasi secara bersamaan. Gunakan aplikasi seperti Forest, Freedom, atau Focus@Will untuk membantu tetap fokus.

  4. Latih Otak dengan Membaca Buku
    Berbeda dengan konten digital, membaca buku melatih otak untuk bertahan dalam satu alur cerita atau informasi dalam waktu lama. Mulai dari buku ringan atau buku tipis, lalu tingkatkan secara bertahap ke bacaan yang lebih kompleks.

  5. Tidur Cukup dan Berkualitas
    Tidur 7–9 jam setiap malam dengan jadwal yang konsisten adalah kunci. Hindari paparan layar (blue light) satu jam sebelum tidur karena dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang membantu tidur.

  6. Konsumsi Makanan yang Mendukung Fokus
    Pilih makanan yang kaya omega-3 seperti ikan salmon, biji chia, serta makanan tinggi antioksidan dan vitamin B kompleks. Hindari konsumsi gula berlebih yang dapat menyebabkan lonjakan energi sesaat lalu cepat turun, membuat fokus terganggu.

  7. Ciptakan Lingkungan yang Kondusif untuk Fokus
    Lingkungan fisik sangat berpengaruh. Pastikan ruang kerja rapi, bebas distraksi, dan nyaman. Terapkan prinsip “clear the desk”—hanya letakkan barang yang diperlukan di meja kerja.


Latihan Sederhana untuk Memulihkan Fokus

Selain metode utama, ada latihan harian yang bisa membantu melatih fokus:

  • Fokus pada napas selama 1 menit tanpa melakukan apa pun.

  • Tatap nyala lilin selama 3 menit dan perhatikan gerakannya.

  • Dengarkan musik instrumental tanpa sambil melakukan aktivitas lain.

  • Tulis jurnal atau catatan bebas selama 5 menit tanpa berhenti.


Fokus Bisa Dilatih, Asal Konsisten

Perlu diingat, membangun kembali attention span bukan proses instan. Akan terasa sulit di awal, namun dengan konsistensi, perlahan otak akan terbiasa untuk fokus lebih lama. Kemampuan ini akan menjadi investasi penting di tengah derasnya arus distraksi digital yang tak terbendung.(alk)

METROTODAY, SURABAYA – Pernah merasa tidak bisa makan tanpa menonton video atau film? Atau merasa tidak betah mengikuti presentasi yang berlangsung lebih dari beberapa menit? Bisa jadi itu pertanda attention span atau rentang fokus Anda sedang menurun.

Di era media sosial yang begitu mendominasi kehidupan sehari-hari, kemampuan untuk tetap fokus menjadi barang mahal. Kebiasaan scrolling tanpa henti dan multitasking berlebihan menjadi faktor utama menurunnya kemampuan konsentrasi banyak orang saat ini.

Attention Span Menyusut, Fenomena Global

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa dalam dua dekade terakhir, attention span manusia menurun secara signifikan. Salah satunya laporan dari Microsoft Canada tahun 2015 yang menyebutkan bahwa rata-rata rentang fokus manusia hanya 8 detik—bahkan lebih pendek dari ikan mas yang mencapai 9 detik. Meskipun data ini sempat menuai kontroversi, faktanya banyak orang mengaku makin sulit berkonsentrasi akibat paparan teknologi dan informasi yang terus menerus.

Apa Itu Attention Span?

Secara sederhana, attention span adalah kemampuan seseorang untuk mempertahankan fokus pada satu tugas tanpa terganggu dalam jangka waktu tertentu. Jika kemampuan ini menurun, maka seseorang cenderung mudah terdistraksi, tidak sabar, dan sulit menyelesaikan tugas hingga tuntas.

Penyebab Menurunnya Attention Span

  1. Multitasking Digital
    Kebiasaan berpindah-pindah antara aplikasi, email, notifikasi, dan media sosial membuat otak terbiasa dengan gangguan. Akibatnya, otak kehilangan kemampuan untuk fokus dalam waktu lama.

  2. Kelelahan Mental (Mental Fatigue)
    Bukan hanya kelelahan fisik, aktivitas padat tanpa jeda juga memicu kelelahan mental. Tekanan sosial di media digital turut memperparah, membuat otak cepat lelah dan sulit mempertahankan fokus.

  3. Konsumsi Konten Pendek Berlebihan
    Video berdurasi 15-60 detik atau artikel singkat memang menyenangkan, tetapi membentuk kebiasaan berpikir instan. Otak menjadi kurang terlatih untuk memproses informasi yang lebih kompleks atau mendalam.

  4. Kurang Tidur dan Stres
    Tidur yang tidak cukup serta stres kronis berdampak langsung pada fungsi kognitif, termasuk kemampuan fokus, daya ingat, dan pengambilan keputusan.


Cara Melatih Kembali Fokus dan Memperpanjang Attention Span

Kabar baiknya, rentang perhatian bukan kemampuan yang hilang selamanya. Dengan latihan dan perubahan kebiasaan, fokus bisa dipulihkan. Berikut caranya:

  1. Terapkan Teknik Pomodoro
    Metode ini membagi waktu kerja menjadi interval 25 menit fokus, diikuti istirahat 5 menit. Setelah 4 sesi, berikan jeda lebih panjang (15-30 menit). Cocok untuk kerja, belajar, membaca, atau aktivitas apapun yang membutuhkan konsentrasi.

  2. Latihan Mindfulness dan Meditasi
    Luangkan 10–15 menit sehari untuk meditasi. Fokus pada napas atau suara alam bisa membantu menenangkan pikiran, meningkatkan kesadaran, dan memperkuat konsentrasi. Pastikan jauh dari gadget saat melakukannya.

  3. Batasi Paparan Digital Secara Bertahap
    Coba praktik digital minimalism. Matikan notifikasi yang tidak penting, batasi waktu media sosial, dan hindari membuka banyak aplikasi secara bersamaan. Gunakan aplikasi seperti Forest, Freedom, atau Focus@Will untuk membantu tetap fokus.

  4. Latih Otak dengan Membaca Buku
    Berbeda dengan konten digital, membaca buku melatih otak untuk bertahan dalam satu alur cerita atau informasi dalam waktu lama. Mulai dari buku ringan atau buku tipis, lalu tingkatkan secara bertahap ke bacaan yang lebih kompleks.

  5. Tidur Cukup dan Berkualitas
    Tidur 7–9 jam setiap malam dengan jadwal yang konsisten adalah kunci. Hindari paparan layar (blue light) satu jam sebelum tidur karena dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang membantu tidur.

  6. Konsumsi Makanan yang Mendukung Fokus
    Pilih makanan yang kaya omega-3 seperti ikan salmon, biji chia, serta makanan tinggi antioksidan dan vitamin B kompleks. Hindari konsumsi gula berlebih yang dapat menyebabkan lonjakan energi sesaat lalu cepat turun, membuat fokus terganggu.

  7. Ciptakan Lingkungan yang Kondusif untuk Fokus
    Lingkungan fisik sangat berpengaruh. Pastikan ruang kerja rapi, bebas distraksi, dan nyaman. Terapkan prinsip “clear the desk”—hanya letakkan barang yang diperlukan di meja kerja.


Latihan Sederhana untuk Memulihkan Fokus

Selain metode utama, ada latihan harian yang bisa membantu melatih fokus:

  • Fokus pada napas selama 1 menit tanpa melakukan apa pun.

  • Tatap nyala lilin selama 3 menit dan perhatikan gerakannya.

  • Dengarkan musik instrumental tanpa sambil melakukan aktivitas lain.

  • Tulis jurnal atau catatan bebas selama 5 menit tanpa berhenti.


Fokus Bisa Dilatih, Asal Konsisten

Perlu diingat, membangun kembali attention span bukan proses instan. Akan terasa sulit di awal, namun dengan konsistensi, perlahan otak akan terbiasa untuk fokus lebih lama. Kemampuan ini akan menjadi investasi penting di tengah derasnya arus distraksi digital yang tak terbendung.(alk)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/